Berita PUSKESAD
"Selalu Kompak dan Patuh"




JAKARTA, kesad.mil.id - Mayor Jendral TNI dr. A. Budi Sulistya,
Sp.T.H.T-KL., M.A.R.S. melaksanakan kegiatan kunjungan kerja ke Lafi, Labiovak dan Gupus II Puskesad di Jl. Gudang Utara No.26, Merdeka, Kec. Sumur
Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat .
Ini merupakan kunjungan kerja perdana sejak diangkat sebagai Kapuskesad baru melalui Skep Panglima
TNI nomor KEP 66/VIII/2020 tanggal 26 Agustus 2020 yang sebelumnya menjabat
sebagai Waka RSPAD. Selasa (08/09/2020).
Berdasarkan
sejarah perkembangan lembaga Lafi diketahui bahwa Lafi Pusat Kesehatan Angkatan
Darat yang dulunya bernama lafiad Ditkesad merupakan lembaga yang berdiri sejak zaman
penjajahan Belanda. Cikal bakal Lafi Ditkesad berasal dari MSL Militaire
Scheikundig Laboratorium yang didirikan pada tahun 1818 di Jakarta, tanggal 28
Oktober 1928 pindah ke Bandung. Pada tanggal 23 Januari 1950 dibentuk panitia
pengalihan dari MSL kepada TNI AD, pada tanggal 1 Juni 1950 dilaksanakan serah
terima MSL berdasarkan telegrafisch order No. 13579 tanggal 8 Mei 1950 dari
chief generale staf van de nederlandse strijdkratchten in Indonesia, yang
menjadi dasar dalam penetapan hari jadi Lafi Ditkesad. Selanjutnya dengan Surat
Keputusan Dirkesad Nomor : Skep23I1997 tanggal 31 Januari 1997 ditetapkan
tanggal 1 Juni sebagai hari jadi Lafi Ditkesad. Berdasarkan SK Ditkesad No.
Kep6110IX1960 tanggal 13 September 1960 terhitung mulai tanggal 8 Juni 1960
LKAD dan DOAD disatukan menjadi Lembaga Farmasi Angkatan Darat Lafiad. Kemudian
pada tanggal 15 Oktober 1970 Lafiad dipisah kembali menjadi: 1. Lembaga Farmasi
Angkatan Darat LFAD, selanjutnya menjadi Lafiad dan kemudian menjadi Lembaga
Farmasi Jawatan Kesehatan Angkatan Darat Lafi Jankesad. Universitas Sumatera
Utara 2. Depot Obat Angkatan Darat DOAD, selanjutnya menjadi Depot Alat
Peralatan Kesehatan Dopalkes dan kemudian menjadi Depot Pusat Perbekalan
Kesehatan Jawatan Kesehatan Angkatan Darat Dopusbekkes Jankesad. Pada tahun
1985 antara Lafi Jankesad dan Dopusbekkes Jankesad disatukan kembali menjadi
Lafi Ditkesad. Terhitung mulai tanggal 30 Januari 2004 Lafi Ditkesad dipisah
kembali menjadi Lembaga Farmasi Ditkesad Lafi Ditkesad dan Gudang Pusat II
Ditkesad Gupus II Ditkesad. Setelah validasi orgas berdasar Skep Kasad Nomor 26
Tahun 2019 tanggal 26 Desember 2019 berubah nama menjadi Lafi Puskesad.
Dalam
kunjungannya ke Lafi, Labiovak dan Gupus II, Kapuskesad menyampaikan beberapa
pesan penting kepada seluruh anggota baik prajurit TNI AD dan PNS Lafi Puskesad
antara lain,” Agar dalam setiap langkah, setiap anggota harus berbuat yang terbaik buat satuan
untuk menimbulkan kepercayaan baik dari
pimpianan maupun rakyat sekitar serta mengukir sejarah yang baik dimana kita
berada/bertugas,” imbuhnya.
Selanjutnya
Kapuskesad juga menyampaikan bahwa situasi pandemic saat ini belum berakhir
sehingga seluruh anggota untuk selalu menjaga dan mengikuti protokol kesehatan guna
memutus rantai penularan covid 19. Mengutip pesan dari Kapuskesad, lebih lanjut
disampaikan bahwa hendaknya setiap anggota untuk menggunakan etitut
perlindungan diri yang tepat serta selalu menjaga kesehatan dengan makan empat
sehat lima sempurna.” Demikian disampaikan oleh Mayor Ckm Nandang Kasituud Lafi
melalui catatannya selama kunjungan Kapuskesad di Lafi Bandung.
Dengan
adanya Lafi diharapkan bisa tercukupinya kebutuhan obat-obatan di Rumah Sakit
TNI AD sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi prajurit TNI-AD beserta
keluarganya. Selain itu, dengan obat-obatan yang mencukupi dapat membantu
masyarakat secara luas dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. (Penpuskesad)