Berita PUSKESAD
"Selalu Kompak dan Patuh"




Telah dipublikasikan sebelumnya oleh: Cahayakaltim.Com – Rumah Sakit Dr Hardjanto atau yang
sering disebut Rumah Sakit Tentara Balikpapan, saat ini memiliki perkembangan
yang luar biasa. Mulai dari pelayanan hingga sarana yang dimiliki terbilang
canggih dan mutakhir.
Hal
ini seperti dikatakan Kepala Rumah Sakit Dr Hardjanto, Kolonel CKM Dr Azhari
Ramdani, saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Senin (08/01/2018).
Menurutnya,
rumah sakit ini tidak pernah mengabaikan pasien, khususnya saat penerimaan
pasien yang sifatnya emergency. “Ya kami selalu melakukan tindakan saat ada
pasien, khususnya emergency. Tindakan yang menjadi prioritas utama kepada
pasien, perkara pasien itu peserta BPJS atau bukan atau tidak ada uang, itu
urusan belakang,” ujarnya Dr Azhari.
Azhari
juga mengatakan, melakukan tindakan saat ada pasien yang sifatnya emergency ini
sengaja dilakukan pihaknya, berkaitan dengan moto TNI sendiri. Yang bunyinya :
Bersama Rakyat TNI Kuat. “Jadi rumah sakit ini bukan hanya diprioritaskan
kepada prajurit TNI saja, tetapi juga kepada masyarakat umum turut menjadi
perhatian yang sama di rumah sakit ini,” ujar alumni Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang ini.
Ia
juga mengaku pernah menerima pasien dari keluarga tidak mampu. Pasien tersebut
bukan dari peserta BPJS. “Ya dulu ada pasien yang menghadap ke saya, untuk
memohon bantuan, karena tidak punya biaya setelah salah seorang keluarganya
sakit. Ya mau diapain. Kan keluarganya sudah datang baik baik ke kami. Ya kami
gratiskan,” imbuh Ashari.
Selain
pelayanan yang menjadi standar utama di RS Dr Hardjanto ini. Beberapa fasilitas
canggih juga ada. Di antaranya, ESWL atau alat penghancur batu ginjal.
Cuterisasi jantung. Fisioterapi. Hemadialisa atau alat cuci darah. Medical Chek
Up. Serta USG 4 dimensi.
“Alat
alat yang ada di rumah sakit ini canggih canggih. Seperti alat penghancur batu
ginjal. Cuterisasi jantung dan USG empat dimensi. USG ini jauh berbeda
kecanggihannya dengan USG 3 dimensi. Seperti bisa mendeteksi sesuatu yang kecil
sekalipun di dalam perut. Beda dengan USG tiga dimensi yang tidak bisa
mendeteksi secanggih USG empat dimensi,” ujar Azhari lagi.
Selain
memiliki sarana yang canggih dan modern. Rumah sakit ini memiliki kapasitas 166
tempat tidur yang terbagi dari kelas ekonomi hingga kelas VIP. Rumah sakit ini
juga menerima pasien dari peserta BPJS.
“Ya
RST ini menerima pasien BPJS dan dapat pula melakukan cuci darah melalui
peserta BPJS. Kami punya sembilan unit. Namun pasien dibatasi setiap harinya.
Karena waktu pencucian darah itu cukup lama. Satu pasien memakan waktu lima jam
setiap kali melakukan cuci darah,” pungkasnya. (*)